Sekolahku Luar Biasa. “Aku Luar Biasa, Aku Mampu Berkarya”
Seorang Buya Hamka
pernah berkata “Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau
bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja’’. Sebagai manusia selayaknya kita
hidup tidak seperti babi hutan hidup, dimana babi hutan hanya memikirkan makan,
minum, dan tidur saja. Kita sebagai manusia tak cukup menjalani kehidupan
sebatas itu. Banyak hal yang mampu kita lakukan dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup kita. Layaknya kera, dia hanya bekerja atas dasar perintah tanpa
menggunakan hati. Namun, sebagai manusia kita harus bekerja dengan hati dan
memanfaatkan segala potensi yang kita punya untuk memaksimalkan hasil dari
kerja keras kita. Bukankah kita lebih dari seekor babi hutan dan kera? Ya,
karena kita (red:manusia) dikaruniai hati dan akal. Maka selayaknya kita harus
menjadi insan yang bermanfaat untuk orang lain.
Seburuk-buruknya
manusia ia pasti tetap memiliki sisi baik dan sekurang-kurangnya manusia ia
tetap memiliki kelebihan di dalam dirinya. Karena Tuhan Yang Maha Adil telah
mengkaruniakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap
manusia memang tidak terlahir sempurna, karena setiap manusia memiliki kekurangan
masing-masing. Baik kekurangan fisik, materi maupun rohani. Namun, kekurangan
itu bukanlah alasan untuk kita berhenti berjuang di dalam menjalani kehidupan.
Justru, lewat kekurangan itu kita harus mampu terus berkembang dan berkarya.
Kali ini Komunitas Suara
Hati mengajak adik-adik di Sekolah Luar Biasa Suharjo Putra Patuk GunungKidul
untuk belajar dan berkarya di balik segala macam kekurangan yang mereka miliki.
Acara Sekolahku Luar Biasa ini dilaksanakan pada Sabtu,19 Maret 2016. SLB Suharjo
Putra terletak di Desa
Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Kira-kira butuh waktu tempuh satu
jam untuk sampai di lokasi dari Kota Jogja. Di SLB ini terdapat anak dengan
ketunaan A, B, C, D dan downsyndrom. Di
balik keistimewaan yang mereka miliki mereka mengajarkan kepada kita bahwa
mereka mampu berkarya selayaknya manusia normal. Hal ini terbukti dari adanya
hasil karya berupa kerajinan tangan yang mereka buat yang dijajakan di daerah
pintu masuk SLB.
Di pagi hari yang sejuk dan cerah kira-kira pukul 06.30 kita
para relawan berkumpul di kosan Mas Nizar (ketua Suara Hati). Kira-kira ada
sekitar 19 relawan Suara Hati yang turut serta dalam event ini. Kali ini
Komunitas Suara Hati bekerja sama dengan komunitas Adventure Rider(kira-kira sebanyak 10 orang), Trainer Community(4 orang) selaku pengisi games, Mas Arya selaku pengajar sulap dan Mas Ijok selaku pengajar
seni sablon. Sekitar pukul 08.00 kita sampai di lokasi. Setelah beramah tamah
dan penyampaian sambutan dari pihak Slb serta dari ketua Suara Hati aka. Mas
Nizar, anak-anak dikelompokkan berdasarkan kelas nya masing-masing. Pada
pengajaran kali ini anak-anak dibagi menjadi 4 kelas, yaitu : kelas make up yang dipandu oleh Kak Nana, Kak
Emil dan Kak Nusi, kelas sablon yang dipandu oleh Mas Ijok, kelas sulap yang
dipandu oleh Mas Arya, dan kelas keterampilan yang dipandu oleh Kak Nanang, Kak
Setya, Kak Kunthi, Kak Eka dan Kak Guby.
Anak-anak di kelas keterampilan diajarkan cara membuat kotak
pensil dan bingkai foto dari stik es krim. Anak-anak di kelas make up diajarkan cara merias wajah dan
memakai hijab yang hits kekinian. Anak-anak di kelas sulap diajarkan trik sulap
sederhana. Sedangkan anak-anak di kelas sablon belajar seni sablon yang
sederhana namun indah. Setelah pengajaran di kelas usai, anak-anak diajak ke
lapangan untuk istirahat dan melihat sulap yang dimainkan oleh Mas Arya.
Pembawaan Mas Arya yang lucu membuat anak-anak, guru, dan para relawan tertarik
dengan trik sulap yang ia bawakan. Setelah melihat sulap, anak-anak dan para
relawan bermain games yang dipandu
oleh kakak-kakak dari Trainer Community.
Kali ini kita bermain games menggiring
balon dan memecahkan balon. Keseruan dan kebahagiaan terasa begitu indah pagi
itu. Tawa canda terlukis di wajah adik-adik dan para relawan serta para guru
Slb.
Setelah lelah bermain games,
Kak Nizar menyampaikan sepatah dua patah kata tentang koin berbagi. Dimana
anak-anak diajarkan secara simbolis berbagi dengan memasukkan koin ke ‘’kotak
ajaib’’ untuk nantinya didonasikan kepada teman-temannya yang lebih
membutuhkan. Pada sesi ini diharapkan anak-anak mengerti akan indahnya berbagi
dibalik segala kekurangan yang mereka miliki. Berbagi tidak harus dengan uang
yang melimpah karena dengan sedikit menyisihkan koin yang mereka miliki juga
sudah menunjukkan kepedulian yang luar biasa terhadap sesama. Berbagi bukan
tentang kuantitas tapi tentang kualitas dan keikhlasan hati serta doa yang
dipanjatkan untuk sesama. Setelah anak-anak maju satu persatu memasukkan koin
sambil mengucap doa, para relawan dan guru juga turut menyumbangkan koin nya.
Akhirnya kita sampai di penghujung acara, tak lupa setelah penyampaian
sambutan dari pihak Slb dan Suara Hati, Kak Nizar menyampaikan donasi secara
simbolis yang telah dikumpulkan selama kurang lebih sebulan sebelum acara ini
dilaksanakan. Selanjutnya acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Kak Andra
dengan khidmat. Tak lupa sebelum berpisah, kami mengabadikan momen dengan
berfoto bersama.
Akhir kata redaksi mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya untuk adik-adik luar biasa di SLB Suharjo Putra, para ibu
bapak guru pengajar yang menginspirasi, para relawan Suara Hati, keluarga baru
Adventure Rider, sahabat TC yang memotivasi, Mas Ijok dan Mas Arya yang sangat
membantu kelancaran acara ini serta kepada para donatur yang sangat mendukung
terlaksananya acara Sekolahku Luar Biasa di SLB Suharjo Putra ini JJJ. So proud and happy being the part of you
guys.
Komentar
Posting Komentar